Museum Sangiran,Kubah Sejarah Manusia Purba bagi Dunia
Museum
Sangiran adalah situs arkeologi tentang peradaban manusia terlengkap di Asia,bahkan
dunia.Museum ini berada di kawasan kubah Sangiran yang terletak di Kecamatan Kalijambe,Kabupaten
Sragen,Jawa Tengah dan terbentang seluas 56 km2.
Situs
Sangiran pertama kali ditemukan oleh P.E.C.Schemuling pada tahun 1883.Pada tahun
1934,antropologi Gustav Heinrich Ralph vo Koenigswald memulai penelitian di
area tersebut setelah mencermati laporan-laporan penemuan tulang raksasa oleh
warga dan diperdagangkan.
Pada tahun 1977,pemerintah Indonesia menunjuk
area seluas 56km2 tempat
ditemukannya tulang belulang bukti kehidupan zaman praaksara tersebut sebagai
daerah cagar budaya.Sebelas tahun selepas di tunjuk sebagai daerah cagar
budaya,tahun 1988 pemerintah mendirikan laboratorium penelitian sederhana.
Pada
tahun 1996,UNESCO menetapkan situs Sangiran sebagai situs warisan budaya dunia.
Disusul pada tahun 2011,situs Sangiran resmi dibuka untuk umum.
Secara keseluruhan,situs
purbakala Sangiran dibagi jadi tiga ruang pamer.Ruang pamer yang pertama
berjudul ‘Kekayaan Sangiran’.Pada ruang pamer ini,sebagaian besar tulang-tulang
hasil penemuan dipajang,seperti tulang fosil Homo erectus,tulang
belulang binatang purba.Tidak ketinggalan pula temuan alat-alat bantu kehidupan
manusia purba juga dipajang di display ini.
Tema
yang diangkat di display dua sesuai dengan isinya,yaitu ‘Langkah-Langkah
Kehidupan’,karena pada display dua,museum Sangiran lebih menampilkan kepada
sejarah penyebaran manusia purba dan proses ditemukannya tulang belulang bukti
sejarah keberadaan manusia purba.Di display ini, gambar penemu fosil-fosil yang
dipamerkan di Sangiran juga di tampilkan.
Ya, terima kasih.Akan lebih baik bila tulisan menggunakan ukuran 14, rata kanan kiri juga akan membuat laporan ini lebihrapi.
BalasHapus